Anggrek Ceritaku #1

Pertama tertarik dengan anggrek karena tanaman ini di taman mungil di rumah pada mati, ada juga yang sekarat (kondisi mengenaskan). Maklum, gak ada lagi yang sempat merawatnya. Dulu si papa yang suka beli anggrek di pasar bambu kuning, atau di daerah gunung terang, Bandar Lampung.

Akhirnya mulai deh nyelametin anggrek-anggrek yang pada mau mati itu…saat itu (2006) saya gak tau kalau ternyata beberapa diantara jenis anggrek yang mau mati itu adalah yang banyak disukai hobiis, yaitu Vanda sp. Tapi yang banyak dikoleksi papa adalah jenis Dendrobium silangan. Karena pengetahuan yang minim, bukan, tepatnya, gak tahu apa-apa tentang anggrek, jadi anggrek-anggrek itu saya pindahin ke pot yang tersedia di rumah, pot plastik dan pot dari tanah, abis itu saya kasih arang. Belakangan saya tahu, kalau pot yang paling baik yang terbuat dari tanah/clay. Hasilnya…banyak yang mati dan ada juga yang benar-benar hidup, ditandai munculnya akar-akar muda. Duh, senangnyaaa…

Brassavola nodosa

Perasaan senang berlipat-lipat pas anggrek yang dipelihara berbunga..inilah yang membuat saya menyukai dan memulai pencarian anggrek ke penjual di sekitar Bandar Lampung, ternyata anggrek itu harganya lumayan ngerogoh kocek yaaa…diantaranya di daerah gunung terang (saya dapat Dendrobium silangan, Onchidium bunga kuning, coklat), di Jl. Kedamaian, Wayhalim, di Jl. Teuku Umar depan Korem (sayang, sekarang rumah yang jual anggrek sudah disulap jadi ruko) di sini saya dapat Dendrobium secundum, Dendrobium anosmum dan Brassavola nodosa, tapi penjual favorit saya yang di Jl. Antasari, karena harganya miring, anggrek yang saya dapat Vanda cagarawa Christine Low warna merah, Onchidium sp. dan Cattleya orens labellum merah.

Vanda cagarawa

Untuk menambah pengetahuan tentang anggrek saya banyak browsing diinternet dan ke perpustakaan Unila yang dekat rumah. Di sana ada beberapa Ensiklopedia Anggrek, tapi sayangnya yang menulis tentang Anggrek Species Sumatera (Ensiklopedia) adalah orang asing, kalau gak salah berkebangsaan Belanda…saya juga baca beberapa buku cara membudidayakan anggrek.

Anggrek yang paling bikin gak bosen kalau ngeliat bunganya adalah anggrek hitam yang note benenya asli Kalimantan (Coelogyne pandurata), saya dapat di penjual anggrek di daerah Wayhalim, Bandar Lampung.Jenis ini ternyata setelah saya berteman lewat dunia maya dengan sesama hobiis dan pecinta anggrek merupakan anggrek must have atau anggrek wajib yang harus dimiliki 🙂 Bahkan sekarang pun, kalau lagi berbunga, lewat foto hasil jepretan sendiri, tetap gak bosen ngeliatnya, dengan labellum hitam kontras dengan petalnya yang hijau terang. Di sana saya juga dapat Vanda bunga putih lebar, Onchidium sp., Sphatoglotis sp., Aranthera sp. dan Dendrobium silangan.

Arundina graminiflora

Lalu tempat yang paling oke karena smua yang ditawarkan adalah anggrek species adalah yang di Batu Keramat, Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Jalan menuju ke sana mirip Puncak, berbelok2 dengan kiri-kanan bukit, udaranya dingin, sekalian wisata alam lah, yang bikin spesial di kiri kanan jalan banyak kios gubuk penjual duren jatuhan kalau lagi musim, luarrr biasa dapat anggrek dan duren sekaligus hehe..saya pertama kali ke sini dapat anggrek, Dendrobium crumenatum dan anggrek species lain. Datang kedua kalinya ke Batu Keramat, Kota Agung, saya dapat Phaius tankervil, Arundina graminiflora, dan anggrek species lain yang ID nya saya gak tau..

Pernah juga saya membeli Phalaenopsis amabilis, Coelogyne massangeana dan Grammathophyllum speciosa (terkenal dengan nama anggrek tebu, karena tingginya yang mencapai 1 m lebih dan sampai sekarang belum berbunga, hampir 5 tahun lho..) di pinggir jalan sepanjang taman kota Jl. Soekarno-Hatta Bandar Lampung.

Coelogyne asperata

Pedagang keliling juga pernah dicoba, papa kali ini yang membeli Coelogyne asperata, ketika berbunga, gak berhenti saya jeparat jepret kamera ke arahnya hehe..cakep banget siihh..

Grammatophyllum speciosa

Ada juga PAI (Persatuan Anggrek Indonesia) di Jl. P. Amir, Teluk Betung, namanya Sanggar Anggrek Douglas, namun anggrek di sini yang dijual cuma anggrek potong untuk hiasan, padahal kebunnya luas sekali dan anggreknya beragam, hanya untuk koleksi saja kata pekerjanya. Rasanya sudah semua penjual anggrek di Bandar Lampung saya kunjungi..Saatnya ekspan ke daerah lain nih kalau ada kesempatan..

Aerides odorata

Kesempatan pertama ternyata ke Bandung, maklum dulu kuliah di sana, jadi kadang-kadang kangen pengen nostalgila lagi..saya jalan-jalan ke arah lembang karena menurut orang-orang di sana banyak penjual anggreknya, benar saja baru sampai di Jl. Rajawali pertengahan ke arah Lembang, sudah ada 3 penjual anggrek. di sana saya beli Vanda tricolor, Liparis sp., Brassia rex hijau, Cattleya hybird (bunga warna ungu, putih, kuning), di pasar lembang juga ada 2 toko, tetapi saya tidak terus ke arah Kayu Ambon atau pun Cikole, sebenarnya di sana ada pengembangbiak anggrek besar, seperti Rizal Orchids. Saya juga mampir ke taman bunga Cihideung  penjual bunga terdapat di kanan-kiri sepanjang jalan itu (berkilo-kilo meter panjangnya), di sana kebanyakan yang menjual anggrek Dendrobium dan Phalaenopsis. Ada 1 toko yang menjual khusus anggrek species, saat itu ada Cymbidium dengan bunga hijau, besar dan bunganya banyak sekali, harganya juga fantastis 1,5 juta! Di sana saya dapat Coelogyne speciosa dan Bulbophyllum sp. Namun sayangnya tahun 2010 pas saya ke sana, toko ini hanya menjual Dendrobium & Phalaenopsis saja. Kalau berbelok ke arah rumah strawberry, di sana ada 1 toko tanaman hias yang menjual beberapa anggrek species, waktu itu saya dapat Aerides odorata,

Cattleya sp.

tapi saat itu saya gak tau namanya, ternyata kalau pagi bunganya harum. Pokoknya saya sotoy aja beli anggrek-anggrek itu, biarpun belum ngerti banget cara merawatnya dan gak tau mesti digimanain tuh anggrek biar berbunga lagi kalau sudah di taro di rumah..tapi tetap saya optimis untuk memeliharanya, padahal beda suhu di Bandung dan Bandar Lampung cukup ekstrim. Benar saja, banyak anggrek yang mati karena busuk, ada juga yang karena gak mampu beradaptasi ke tempat panas. Yang masih ada sampai kini hanya Cattleya, Vanda tricolor dan Aerides odorata.

Suatu waktu saya berkesempatan ke Malang, Jawa Timur tahun 2007..ceritanya mau honey moon, but, yang terjadi saya berburu anggrek sampai kaki pegel-pegel sama suami, saat itu dia belum tertarik dengan anggrek tapi tetap mau nemenin saya nyari-nyari ke berbagai toko…di sana banyak sekali nursery anggrek, yang saya kunjungi hanya sepanjang jalan menuju tempat wisata Selecta, pastinya, jalan kaki dong hehe..mampir di nursery (lupa namanya) saya beli Cymbidium (bunganya kuning muda), trus jenis Onchidium yang bunganya putih besar dengan totol ungu (cantik sekali, sayang sekarang sudah mati karena busuk dan tidak terselamatkan meski udah berjuang mati-matian, tapi masih ada fotonya hee..) dan LC loogtone bunga merah. Keduanya sekarang masih bertahan hidup. Kembali lagi ke Malang…di pinggir jalan sebelum Agrowisata Selecta, ada kios-kios kecil penjual anggrek species dengan harga terjangkau, luar biasa, saya yang masih hijau dalam dunia anggrek saja sampai takjub, bunga dari Bulbophyllum yang ditawarkan penjual di sana cantik-cantik sekali, saya membeli 1 ternyata ID nya Bulbophyllum echinolabium (masih ada sampai sekarang), juga Dendrobium macrophyllum, Eria javanica..di dalam tempat wisata Selecta juga ada sekitar 6 kios anggrek, di sana saya dapat 1 anggrek species dengan bunga kecil-kecil krem. Sayang, pengalaman anggrek dari Bandung terulang lagi, yang bertahan hidup hingga kini cuma Cymbidium kuning, Bulbophyllum echinolabium, dan Eria javanica.

Grammatophyllum scriptum

Setelah proses mutasi kerja saya kelar, saya pindah ke Depok, Jawa Barat. Di sini saya membeli anggrek di daerah Bojongsari, yg punya pak Chandra, sudah 3x saya ke sana. Dari sana saya dapat Brassavola nodosa (kalau magrib harum sekali), Vanda cagarawa merah, Grammatophyllum scriptum, juga Dendro silangan (bunga kriwil-kriwil).

Sejak itu saya banyak pengalaman dalam memelihara anggrek. Di penghujung tahun 2010 saya ke Bandung lagi, dan tentu selain wisata kuliner, saya nyempetin mampir ke penjual anggrek lama yang saya tau, ada beberapa yang sudah tutup, namun saya dapat 2 anggrek species di toko yang dulu saya pernah kunjungi, bertempat sebelum rumah strawberry.

Anggrek silangan

Tinggal di Depok, akses untuk mendapatkan anggrek ternyata lebih mudah, namun kalau di TAR (Taman Anggrek Ragunan) dan TAIP (Taman Anggrek Indonesia Permai) pembeli harus merogoh saku lebih dalam. Di TAR saya pernah membeli Onchidium sp., Cattleya bunga kuning labellum merah, Vanda sp. dan anggrek lain.

Dendrobium bracteosum

Ascocentrum miniatum

Anggrek silangan

Sedangkan di TAIP saya dapat beberapa anggrek silangan, Dendobium bracteosum dan Ascocentrum miniatum.

Cattleya sp.

Cattleytonia

Di Depok juga ada penjual tanaman hias yang menjual anggrek di depan pasar depok jaya, biasanya jenis Dendrobium sp. dan kadang ada Cattleya sp. Kemudian di Jl.Raya Bogor ada penjual Dendrobium sp. dan beberapa pot anggrek spesies. Daerah jelajah sampai juga di Bogor, di Jl. Suryakencana ada penjual Dendrobium silangan, ada juga disepanjang jalan kebon pedes yang menjual anggrek Dendrobium sp, Vanda sp., dan Cattleya sp, di sini saya dapat Cattleya hibrid kecil ungu dan 1 anggrek species, namun yang terakhir busuk lalu mati. Pernah juga saya datang ke pameran Flora di Botani Square,di sana penjual anggrek berasal dari Jakarta, Parung dan Bogor, saya dapat Cattleya merah kecil, dan yang berwarna baby pink ujungnya ungu, dan Onchidium kecil ungu, juga 1 plant yang saya tidak tau namanya.

Dendrobium paathii

Di Jakarta, khususnya Lapangan Banteng setiap tahun ada pameran Flora, nah di situ banyak penjual anggrek yang datang, jika mau mencoba biasanya diadakan sekitar bulan Juni. Tahun 2011 saya dapat Dendrobium nobile yang masih kecil dan Vanda bunga putih lebar, tapi sayang Vanda ini akhirnya mati karena jamur. Tahun ini saya dapat Coelogyne pandurata, Epidendrum sp., Dendrobium mutabile, anggrek spesies lain yang ID nya gak tau.

Zygopetalum maculatum

Selain itu, di Ancol juga ada acara Flora Fest sekitar bulan Juni-Juli tahun ini, di sini juga banyak penjual anggrek yang datang, tahun 2012 saya beli di stan anggrek Bandung, anggrek species 5 plant, tapi yang 1 sudah mati sekarang. Oya, di TAIP ada pameran anggrek juga, awal tahun ini saya pernah dapat Trigonidium egertonianum dan Zygopetalum maculatum dari Moons Orchid kepunyaan Bu Mazna Hashim salah satu pelestari anggrek Indonesia. Oya sekedar info, beliau punya kebun anggrek di Cimande.

Trigonidium egertonianum

Vanda helvola

Pernah juga sewaktu ada keperluan ke Puncak, lokasinya setelah kebun teh gunung mas, setelah mesjid At-ta’awun, yg ditawarkan semuanya species. Saya dapat Rhyncostylis retusa, Vanda helvola dan beberapa anggrek species. Beberapa anggrek species saya dapat juga di daerah Sukabumi, tp waktu itu hanya suami yang pergi ke sana.

Bulbophyllum fascinator

Daerah lain yang pernah saya datangi di daerah Gunung Sindur, Tangerang Selatan, disana ada 3 penjual anggrek, saya dapat dendro spiral dan wangi mirip D. stratiotes, Dendrobium silangan dan 2 plant lagi yang saya gak tau ID nya. Tapi sekarang dendro yang bunganya spiral dan wangi dan 1 plant yang ID nya gak tau sudah mati. Saya ke sana bersama suami yang akhirnya juga menyukai anggrek, jadi klop kalau saya pergi mencari anggrek kemana-mana. Suatu kali suami ada tugas kantor ke Thailand, saya senang sekali karena oleh-olehnya Bulbophyllum fascinator, cakep banget 🙂

Dendrobium mutabile

Taman anggrek mungilku 🙂

Saya dapat pengalaman kalau anggrek di taro di tempat yang aerasi udaranya gak bagus, anggrek jadi gampang busuk. Jadi dari taman kecil di tengah saya pindah ke teras. Saya harus membeli rak besar dengan tinggi 2m kemudian ditutupi paranet, Depok lumayan panas sih…

Ternyata anggrek itu senang bila habitat hidupnya di rumah kita mirip dengan habitat aslinya. Paranet diperlukan untuk menaungi dari sinar matahari langsung, tapi beberapa Cattleya dan Dendrobium mutabile, Dendrobium silangan malah berbunga setelah saya letakkan di bawah sinar matahari langsung dengan cara digantung di paralon yang dililit sabuk ijuk penuh.

Liparis latifolia

Cymbidium aloifolium

Lebaran tahun ini tepatnya 3 minggu yang lalu saya sempatkan pergi ke Batu Keramat, Kota Agung lagi, di sana saya dapat Coelogyne sp., Dendrobium sp. (bunga seperti D. crumenatum tp ada spot merah dilabelumnya), Bulbophyllum sp., Liparis latifolia, Cymbidium aloifolium, dan beberapa anggrek species. Kali ini saya beruntung, di sana lagi musim duren, jadi gak cuma dapat anggrek tapi juga buah yang sangat enak, duren!

Dendrobium sp.

Pembelian anggrek juga pernah online dan dikirim lewat paket, saya pernah beli dari nursery di Malang, Dendrobium spectabile dan Dendrobium similae, tapi belum berbunga, sayangnya yang bertahan hidup hanya D. similae.

Saya juga suka berselancar di dunia maya, yang hasilnya ikutan milis anggrek di anggrek@yahoogroups.com dan berteman lewat fb dengan ENCLASI juga sesama pecinta anggrek lain. Mereka sudah melakukan penanaman anggrek ke Tahura Bandung Utara dengan tujuan mengembalikan anggrek ke alamnya demi pelestarian. Lewat yahoogroups saya pernah mendapat anggrek dari Klaten (Phalaenopsis belina) dan Kepulauan Riau (3 anggrek species, salah 1 nya jenis Gonggora). Di bawah ini foto Cirrhopetalum lepidum :

Senang sekali rasanya bisa berbicara dengan orang yang punya hobi sama, juga untuk berbagi pengalaman dan sharing info. Di anggrek yahoogroups banyak pecinta anggrek yang mengerti betul tentang seluk beluk anggrek. Oya, saya punya pengalaman dapat kiriman anggrek species dari teman di Kal-Sel, dan beliau tidak mau digantikan utk anggrek jg biaya pengirimannya, cuma pesannya anggrek itu agar dilestarikan. Dan alhamdulillah sudah 2 plant yang berbunga (Thrixpermum celebicum dan Cirrhopetalum lepidum) dari 3 plant yang saya dapat.

Thrixspermum celebicum

Oya, bln Oktober 2013 ini saya ke gn. sindur, jl gg masjid, desa setu, tangerang selatan lagi, ada sekitar 3 penjual anggrek disana dgn harga terjangkau, saya kembali membeli dendro yg mirip D. stratiotes, 2 pot D. silangan berbunga lebar jg 1 plant Encyclia radiata yg wangi banget, berikut fotonya :

Encyclia radiata

Semoga anggrek Indonesia bisa menjadi tuan di rumahnya sendiri. Semoga tercapai

Salam

(20 Agustus 2013)